"Selagi
ada kehidupan maka selama itu produk pertanian dibutuhkan" artinya
kegiatan pertanian tidak akan berhenti untuk memenuhi kebutuhan pangan (food),
pakan (feed) dan energi (fuel) bagi kehidupan manusia itu sendiri. Petani itu
hebat, petani itu keren dan bertani itu menyenangkan. Peluang usaha dibidang
pertanian masih sangat menjanjikan karena permintaan produk pertanian terus
meningkat tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tapi juga untuk pasar ekspor
yang semakin terbuka luas.
Dengan
dukungan teknologi informasi dan penerapannya dalam segala bidang, termasuk
bidang pertanian, menjadikan kegiatan pertanian semakin smart dan menyenangkan.
Teknologi informasi dan penguasaannya lebih dominan digunakan oleh para pemuda
atau para milenial, maka teknologi informasi lebih identik dengan milenial.
Menyikapi hal itu maka Kementerian Pertanian mendorong bertumbuhnya para petani
milenial diberbagai daerah sebagai pioner kebangkitan industri pertanian dalam
negeri.
Saat
ini sudah banyak bermunculan para pemuda tani yang sukses mengolah usaha
pertaniannya, dengan teknologi informasi mereka mampu memasarkan produk
pertaniannya dengan baik bahkan menembus pasar ekspor, mereka mendapatkan
keuntungan yang lebih optimal. Disaat pekerja disektor pertanian banyak yang
sudah usia tua, maka perlu upaya untuk mendorong pemuda untuk terjun dalam
kegiatan pertanian termasuk dari kalangan santri.
Santri
dan pesantren dua hal yang tidak bisa dipisahkan, telah memberikan kontribusi
besar dalam pembangunan Indonesia termasuk sektor pertanian. Ada beberapa
potensi besar yang dimiliki pesantren dalam pengembangan pertanian untuk
peningkatan produksi pangan dan ekonomi masyarakat, diantaranya 1) pesantren
mempunyai SDM santri yang dapat diberdayakan kemampuan life skillnya dalam
bidan pertanian termasuk peternakan, 2) pesantren pada umumnya mempunyai lahan
yang luas dan berpotensi untuk pengembangan sektor pertanian untuk kebutuhan pangan
dalam pesantren sendiri bahkan untuk dipasarkan dan 3) pesantren sebuah lembaga
pendidikan yang sudah mengakar di masyarakat, akan lebih mudah untuk mendorong
dan mengajak masyarakat untuk berusaha meningkatkan perekonomian termasuk
dibidang pertanian.
Tiga
potensi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar lagi untuk
kemajuan sektor pertanian sub sektor peternakan. Pembinaan kepada kaum santri
perlu dilakukan supaya ketertarikannya semakin tertarik diusaha pertanian
disamping tugas utamanya menuntut ilmu, menjadi kaum cendikiawan muslim.
Berkaitan
dengan hal tersebut, sebagai unit pelaksana teknis dibidang peternakan
Kementerian Pertanian, BPTU HPT Padang Mengatas ikut mengambil peran pembinaan
santri tani milenial tersebut. Pada bulan November 2021 saat kunjungan Wakil
Menteri Pertanian ke Sumatera Barat beliau memberikan hibah sapi dan bibit
tanaman hortikultura di dua pesantren, yaitu Pesantren Nurul Yaqin di Kabupaten
Padang Pariaman dan pesantren Al Fallah di Kota Padang.
Tidak
lanjut pengembangan ternak sapi di pesantren tersebut, maka bulan Desember
2021, BPTU HPT Padang Mengatas memberikan bibit hijauan pakan ternak berupa
rumput jenis odot, pakchong dan legum indigofera. Bahkan tim BPTU HPT Padang
Mengatas langsung ikut menanam bibit rumput tersebut dengan para santri.
Selanjutnya dalam
rangka pembinaan lanjutan, hari Kamis - Jum'at 27-28 Januari 2022 atas
penugasan kepala BPTP HPT Padang Mengatas, diutus tim supaya dapat melanjutkan
pembinaan terkait dengan manejemen pengelolaan ternak, penyediaan pakan dan
tata cara penanaman hijauan pakan ternak. Dalam acara pembinaan tersebut juga
diikuti oleh p