• 2022-07-07
  • Admin

"Selagi ada kehidupan maka selama itu produk pertanian dibutuhkan" artinya kegiatan pertanian tidak akan berhenti untuk memenuhi kebutuhan pangan (food), pakan (feed) dan energi (fuel) bagi kehidupan manusia itu sendiri. Petani itu hebat, petani itu keren dan bertani itu menyenangkan. Peluang usaha dibidang pertanian masih sangat menjanjikan karena permintaan produk pertanian terus meningkat tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tapi juga untuk pasar ekspor yang semakin terbuka luas.

 

Dengan dukungan teknologi informasi dan penerapannya dalam segala bidang, termasuk bidang pertanian, menjadikan kegiatan pertanian semakin smart dan menyenangkan. Teknologi informasi dan penguasaannya lebih dominan digunakan oleh para pemuda atau para milenial, maka teknologi informasi lebih identik dengan milenial. Menyikapi hal itu maka Kementerian Pertanian mendorong bertumbuhnya para petani milenial diberbagai daerah sebagai pioner kebangkitan industri pertanian dalam negeri.

 

Saat ini sudah banyak bermunculan para pemuda tani yang sukses mengolah usaha pertaniannya, dengan teknologi informasi mereka mampu memasarkan produk pertaniannya dengan baik bahkan menembus pasar ekspor, mereka mendapatkan keuntungan yang lebih optimal. Disaat pekerja disektor pertanian banyak yang sudah usia tua, maka perlu upaya untuk mendorong pemuda untuk terjun dalam kegiatan pertanian termasuk dari kalangan santri.

 

Santri dan pesantren dua hal yang tidak bisa dipisahkan, telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan Indonesia termasuk sektor pertanian. Ada beberapa potensi besar yang dimiliki pesantren dalam pengembangan pertanian untuk peningkatan produksi pangan dan ekonomi masyarakat, diantaranya 1) pesantren mempunyai SDM santri yang dapat diberdayakan kemampuan life skillnya dalam bidan pertanian termasuk peternakan, 2) pesantren pada umumnya mempunyai lahan yang luas dan berpotensi untuk pengembangan sektor pertanian untuk kebutuhan pangan dalam pesantren sendiri bahkan untuk dipasarkan dan 3) pesantren sebuah lembaga pendidikan yang sudah mengakar di masyarakat, akan lebih mudah untuk mendorong dan mengajak masyarakat untuk berusaha meningkatkan perekonomian termasuk dibidang pertanian.

 

Tiga potensi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar lagi untuk kemajuan sektor pertanian sub sektor peternakan. Pembinaan kepada kaum santri perlu dilakukan supaya ketertarikannya semakin tertarik diusaha pertanian disamping tugas utamanya menuntut ilmu, menjadi kaum cendikiawan muslim.

 

Berkaitan dengan hal tersebut, sebagai unit pelaksana teknis dibidang peternakan Kementerian Pertanian, BPTU HPT Padang Mengatas ikut mengambil peran pembinaan santri tani milenial tersebut. Pada bulan November 2021 saat kunjungan Wakil Menteri Pertanian ke Sumatera Barat beliau memberikan hibah sapi dan bibit tanaman hortikultura di dua pesantren, yaitu Pesantren Nurul Yaqin di Kabupaten Padang Pariaman dan pesantren Al Fallah di Kota Padang.

 

Tidak lanjut pengembangan ternak sapi di pesantren tersebut, maka bulan Desember 2021, BPTU HPT Padang Mengatas memberikan bibit hijauan pakan ternak berupa rumput jenis odot, pakchong dan legum indigofera. Bahkan tim BPTU HPT Padang Mengatas langsung ikut menanam bibit rumput tersebut dengan para santri.

 

Selanjutnya dalam rangka pembinaan lanjutan, hari Kamis - Jum'at 27-28 Januari 2022 atas penugasan kepala BPTP HPT Padang Mengatas, diutus tim supaya dapat melanjutkan pembinaan terkait dengan manejemen pengelolaan ternak, penyediaan pakan dan tata cara penanaman hijauan pakan ternak. Dalam acara pembinaan tersebut juga diikuti oleh p

Share This