RUMPUT STAR GRASS
RUMPUT STAR GRASS
Published by: Admin in Rumput Dan HPT at: 2024-06-12
Asal Usul dan Lingkungan Tumbuh
Rumput Star grass berasal dari Afrika Timur dan dikenal memiliki daya adaptasi yang sangat baik di berbagai kondisi tanah, mulai dari tanah ringan hingga berat. Rumput ini cocok ditanam di dataran rendah dengan curah hujan tahunan berkisar antara 500-800 mm. Berkat kemampuan tumbuhnya yang kuat, rumput ini dapat bertahan di berbagai iklim tropis, membuatnya sangat cocok untuk daerah penggembalaan.
Karakteristik Utama
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Tipe Tanaman: Star grass merupakan tanaman perenial (tahunan), yang berarti dapat terus tumbuh setiap tahun tanpa perlu ditanam ulang.
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Struktur Tanaman: Tumbuh dengan stolon yang menjalar dan membentuk jaringan padat di atas tanah. Tinggi batangnya bisa mencapai 60-100 cm.
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Bentuk Bunga: Bunganya berbentuk menjari (digit), memberikan tampilan khas dari jenis rumput ini.
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Pertahanan Fisik: Pada stolonnya, tumbuh akar kuat yang menjadikan rumput ini tahan terhadap injakan dan tarikan, menjadikannya pilihan yang tepat untuk padang penggembalaan.
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Kandungan HCN: Salah satu kelemahan rumput ini adalah kandungan hidrogen sianida (HCN) yang tinggi, zat anti-nutrisi yang dapat berbahaya jika tidak diatur dengan baik dalam konsumsi ternak.
Teknik Penanaman
Menanam African Star grass cukup mudah. Berikut adalah beberapa langkah penting untuk memaksimalkan hasil tanam:
1. Jarak Tanam: Jarak tanam yang ideal adalah 90x90 cm, dan dapat dikombinasikan dengan leguminosa untuk meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah.
2. Rotasi Penggembalaan: Untuk memastikan kualitas nutrisi tetap terjaga, rumput ini harus dipotong secara teratur dalam interval pendek. Paddocks (petak penggembalaan) digunakan selama 3-4 hari, kemudian lahan diistirahatkan selama 21-28 hari sebelum digunakan kembali.
3. Pemotongan Pertama: Dilakukan pada 60-80 hari setelah penanaman, dengan tinggi potongan sekitar 5 cm dari permukaan tanah. Hasil panen tersebut kemudian ditimbang untuk mengetahui produksi total tanpa memisahkan rumput dan leguminosa.
Produktivitas dan Pemupukan
Dalam kondisi optimal, African Star grass dapat menghasilkan 47,0-55,6 ton/ha/tahun dengan pemberian nitrogen sebanyak 150-300 kg/ha/tahun. Interval pemotongan yang ideal adalah setiap 21 hari untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan optimal.
Kandungan Nutrisi
Berikut adalah kandungan nutrisi utama yang terdapat dalam African Star grass:
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Bahan Kering: 32%
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Abu: 3,4%
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Lemak Kasar: 0,6%
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Serat Kasar: 9,6%
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN): 15,4%
ÃÆââ¬Å¡Ãâ÷ Protein Kasar: 2,8%
Selain itu, Digestible Energy (DE) dari rumput ini adalah 10,66 MJ per kg bahan kering, yang setara dengan 2,56 Mkal. Dengan kandungan nutrisi yang cukup baik ini, African Star grass sangat cocok untuk dijadikan pakan ternak dengan nilai gizi yang tinggi.
Kesimpulan
African Star grass adalah solusi ideal untuk peternakan di daerah tropis. Rumput ini tidak hanya mudah ditanam dan tahan terhadap kondisi ekstrem, tetapi juga menawarkan produktivitas yang tinggi dengan kandungan gizi yang baik. Dengan teknik penggembalaan yang tepat, rumput ini bisa menjadi aset berharga dalam menjaga kesehatan dan produktivitas ternak.
Bagi peternak yang mencari solusi pakan yang tahan lama dan berkualitas, African Star grass adalah pilihan yang sangat dianjurkan.