Termasuk Wilmar Group, Bareskrim Periksa Empat Produsen Beras Diduga Pengoplos

Published by: Admin in Penderasan Informasi at: 2025-07-11



Setelah dibongkar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri langsung bergerak memeriksa sejumlah produsen beras terkait kasus dugaan pelanggaran mutu dan takaran. Total ada empat produsen beras yang diperiksa hari ini.

"Betul, masih dalam proses pemeriksaan," kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf kepada wartawan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Brigjen Helfi mengungkap, keempat produsen itu adalah WG, ⁠FSTJ, BPR, dan SUL/JG. Namun, ia tak merinci terkait materi pemeriksaan yang akan didalami dari para produsen.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keempat produsen itu adalah Wilmar Group, Food Station Tjipinang Jaya, Belitang Panen Raya (BPR), dan Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

Dia membenarkan bahwa pemeriksaan empat produsen beras ini juga termasuk dari informasi yang disampaikan oleh Menteri Amran.

Sebelumnya, Mentan Amran mengambil langkah tegas terhadap 212 produsen beras dengan melaporkannya ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kejaksaan Agung, diduga nakal melakukan praktik oplos beras.

Menurut catatan, sebanyak 212 dari total 268 merek beras yang investigasi oleh jajarannya bersama pemangku kepentingan terkait lainnya, ditemukan ketidaksesuaian ketentuan mutu, berat dan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Temuan ini telah dilaporkan secara resmi ke Kapolri dan Jaksa Agung untuk ditindaklanjuti," ujar Amran di Jakarta, Jumat (27/6/2025).

Dia menyampaikan temuan itu hasil kerja lapangan yang dilakukan bersama Satgas Pangan, Kejaksaan, Badan Pangan Nasional dan unsur pengawasan lainnya.

Dari 13 laboratorium di 10 provinsi, pihaknya menemukan 85,56 persen beras premium tidak sesuai mutu, 59,78 persen dijual di atas HET, dan 21 persen beratnya tidak sesuai. "Ini sangat merugikan masyarakat,” tegas Amran.

Share This

Back