• 2023-04-17
  • Admin

PADANG, SuaraRantau.Com–Universitas Negeri Padang (UNP) meresmikan program Diploma 1 Pembibitan dan Pembesaran Sapi di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Manggateh, Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat, (14/4). Program ini kerjasama UNP dengan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan BPTUHPT Padang Manggateh.

Hadir saat peresmian Rektor UNP Prof. Ganefri Ph,D, Ketua umum ICMI Prof. Dr. Arif Satria, SP. M.Si yang juga Rektor IPB University, Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Audy Joinaldy, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir serta Kepala BPTUHPT Dani Kusworo, S.Pt, M.Si.

Rektor UNP Prof. Ganefri Ph,D menjelaskan program Diploma 1 ini berlangsung di dua daerah, yakni, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Limapuluh Kota. “Masa pendidikan D1 ini setahun. Satu semester pertama di Sijunjung, semester dua di BPTUHPT Padang Manggateh,” ucapnya.


Ganefri menambahkan, dengan program studi (prodi) D1 ini di harapkan dapat melahirkan wiraswastawan di bidang peternakan yang memiliki ilmu di bidangnya. “Kami yakin, lulusan ini dapat mengisi tenaga di bidang peternakan di Sumbar,” tambahnya.

Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Arif Satria, SP. M.Si menjelaskan, Rektor UNP menangkap peluang dengan membangun program Diploma 1 Pembibitan dan Pembesaran Sapi.

“Program ini sangat menguntungkan sekali. Karena lebih cepat menyerap tenaga kerja. Saat ini yang harus dilakukan menciptakan pendidikan dalam waktu cepat, sehingga dapat terserap di dunia kerja” jelasnya.

Rektor IPB University ini berharap, program D1 ini mendapat tempat di Sumbar. Apalagi pada saat ini banyak pengangguran terbuka. “Ini model baru pendidikan yang berorientasi memperkuat perekonomian. Bagaimanapun 60 persen lulusan SMA tidak produktif. Dengan program ini dapat menuntaskan angka pengangguran setelah menamatkan pendidikan di SMA,” jelasnya.

Wagub Sumbar Audy Joinaldy menjelaskan, saat ini yang tidak surplus di Sumbar adalah daging sapi. “Daging ayam kita surplus, ikan kita surplus. Yang tidak surplus itu daging sapi. Dengan program D1 Pembibitan dan Pembesaran Sapi ini kita dapat menghasilkan pembibitan sapi. Apalagi peluangnya terbuka luas,” jelasnya.

Audy Joinaldy menjelaskan, beberapa daerah di Sumbar yang potensial untuk pengembangan sapi. “Di Sijunjung banyak ladang sawit. Di sana bisa disisipi ternak sapi. Ini sangat menguntungkan petani,” jelasnya.

Kepala BPTUHPT Dani Kusworo, S.Pt, M.Si menambahkan, konsumsi daging sapi di Indonesia pada tahun 2022 2,7 kg/ perkapita/ tahun. Angka ini sangat jauh dibandingkan negara-negara tetangga Indonesia.”Di Sumbar konsumsi daging mencapai 4 kg/ perkapita/ tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka nasional,” jelasnya.

Dani Kusworo menjelaskan, peluang usaha sapi potong di Sumbar masih terbuka lebar. Hal ini ditandai dengan ketersediaan pakan yang banyak. “Yang di butuhkan pada saat ini adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM),” jelasnya.

Dani Kusworo mendukung kerjasama penyediaan dan peningkatan SDM calon pelaku usaha peternakan yang digagas UNP dan ICMI. “Kita senang diajak kerjasama menyiapkan tenaga ahli peternakan yang tangguh. Dengan program ini, akan meningkatkan kapasitas dan kompetensi industri peternakan sapi,” tutupnya.

Program Diploma 1 Pembibitan dan Pembesaran Sapi ini kerjasama Departemen Agroindustri FMIPA UNP dengan ICMI dan BPTUHPT Padang Manggateh, Limapuluh Kota, Sumbar.
Kurikulum D1 ini terbagi dua, yaitu teori dan magang.

Untuk teori dilakukan di Kabupaten Sijunjung dengan materi Hijauan Pakan Ternak, manajemen Pastura, Bahan Pakar dan Formulasi Ransum, Teknologi Pakan Ternak, Ilmu Produksi Ternak Potong, Reproduksi Ternak, Pemulian Ternak, dan Evaluasi dan Perencanaan Usaha Peternakan. 

Sedangkan magang dilakukan di BPTUHPT Padang Manggateh dengan kurikulum, Pemeliharaan Ternak, Pakan Ternak, Kesehatan Ternak, Pemuliaan dan Reproduksi, Distribusi dan Pemasaran dan Sarana dan Prasarana Peternakan. (nah)

Share This