Rumput
ini berasal dari Nigeria dan tersebar luas diseluruh wilayah tropis. Masuk ke
Indonesia pada akhir masa penjajahan Belanda, sejak tahun 1926. Di Indonesia
pada awalnya disebarkan didaerah peternakan sapi perah di Jawa Barat, Jawa
tengah dan Jawa Timur. Tumbuhnya membentuk rumpun dan perakarannya cukup dalam, rhizoma atau
rimpang pendek serta pada umur 4-5 tahun kumpulan batang di bagian bawah
membentuk bonggol, batang tebal dan lunak, daun relatif besar, daunnya berbulu
lembut. Tinggi tanaman bisa mencapai 4 sampai 5 m. Kurang tahan terhadap
genangan, mampu bersaing dengan rumput lain. Bunga tersusun dalam tandan, tahan
kekeringan. Pada batang muda pangkal batangnya berwarna kemerah merahan.
Syarat
Tumbuh
o
Cocok untuk daerah tropik basah
dengan sinar matahari yang cukup, sampai ketinggian 3000 m dpl, dengan curah
hujan 1500 mm.
o
Perlu tanah bersolum tebal dengan
kesuburan sedang untuk hasil yang lebih baik.
o
Rumput ini dapat beradaptasi di
berbagai macam tanah, meskipun hasil panennya berbeda.
Produktivitas dan Kualitas Hijauan
o
Produktivitas tinggi bisa mencapai
970,9 ton / ha pertahun dengan kondisi pemupukan yang optimal.
o
Produksi per rumpun bisa lebih
dari 7 kilogram (basah) per panen.
o
Kandungan protein kasar rumput ini
sekitar 14 %, SK 25 %, Ca 1,3 %
dan P 0,3 %.
Budidaya
o
Penanaman dengan pols dan stek,
panjang stek 20 – 30 cm ( mempunyai dua mata tunas )
o
Jarak tanam 1 m x 1 m, dapat
disesuaikan dengan kondisi tanah.
o
Pemupukan
dilakukan minimal 1 kali setahun.
o
Pemanenan pertama umur 60 – 80 hst.
o
Pada musim hujan interval panen 30
– 40 hari dan 60 -90 hari pada musim kemarau.
o
Pennisetum dapat ditanam bersama
jenis leguminosa seperti centrocema pubescens dan lain sebagainya.