Informasi Publik photo

Indigovera merupakan jenis rumput maupun leguminosa. Salah satu jenis leguminosa yang saat ini sedang marak dikembangkan oleh peternak adalah Indigofera. Tarum adalah nama umum untuk Indigofera. Indigofera menyebar di Afrika, Asia, Amerika Utara dan  dibawa ke Indonesia sekitar tahun 1.900.

Sebagian besar spesiesnya memiliki daun berwarna hijau tua berbentuk oval, dan bunga kecil yang berkelompok berwarna merah. Sekilas mirip dengan Gamal. Memiliki batang semi berkayu. Umur panen daun 60 hari. Tingginya bisa mencapai 3 - 4 m. Tahan kekeringan. Daun indigofera bersifat suplemen untuk menambah nilai gizi ransum ternak.

    Syarat Tumbuh

o   Dapat tumbuh ditanah berpasir dan lahan kritis (marginal)

o   Memerlukan sinar matahari langsung

o   Air yang cukup

o   Cocok untuk daerah dengan curah hujan sedikit.

                Produktivitas dan Kualitas Hijauan

o   Nilai protein kasar daun Indigofera bisa mencapai 30 %, kadar abu 13,29 %, serat kasar 22,83 % dan Ca 3,57 % serta TDN mencapai 55,46 %.

o   Produksi hijauan sebanyak 2-5 kg/pohon (interval potong 2 bulan), dan 5-6 kg/ pohon jika panen dengan interval 3 bulan atau lebih.

o   Kandungan tannin sangat rendah, sehingga sifat zat anti nutrisinya juga rendah.

o   Sangat disukai oleh ternak sapi dan kambing/ palatabilitas tinggi.

 

                Budidaya Indigofera

Ada dua cara pengembang biakan legum Indigofera, yaitu dengan menggunakan stek dan biji.

1.       Perbanyakan tanaman dengan menggunakan stek/secara vegetatif

o   Bibit yang berasal dari stek diambil dari batang Indigofera yang sudah berumur lebih dari 1 tahun.

o   Dahan yang diambil adalah dahan yang lurus dan memiliki diameter 1-1,5 cm. Kemudian dahan Indigofera tersebut dipotong-potong sepanjang 20 cm.

o   Stek-stek yang telah dipotong tersebut ditancapkan kedalam polybag yang telah diisi dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang.

o   Polybag yang telah ditanam dengan Indigofera disusun rapi dan diberi naungan.

o   Lakukan penyiraman secara rutin pada saat musim panas.

o   Lakukan penyiangan disaat gulma mulai tumbuh.

o   Setelah tumbuh setinggi ± 30-40 cm sekitar umur 3 bulan, bibit bisa ditanam  ke lahan yang telah disiapkan.

        

2.       Perbanyakan dengan menggunakan biji/ secara generatif

o   Sebelum penyemaian bibit, dilakukan pengolahan tanah meliputi pembersihan areal sampai penggaruan serta pembuatan bedengan.

o   Sebaiknya sebelum bibit disemaikan dilakukan pemberian pupuk kandang.

o   Rendam biji dengan air panas sekitar 5-10 menit atau direndam satu malam dengan air biasa.

o   Setelah itu biji disemai diatas bedengan, dan bedengan tersebut di beri naungan.

o   Lakukan penyiraman secara rutin pada saat musim panas.

o   Bibit dipindahkan dari persemaian ke dalam polybag setelah berumur 30- 60 hss.

o   Setelah tumbuh setinggi ± 30-40 cm sekitar umur 3 bulan, bibit bisa ditanam  ke lahan yang telah disiapkan.

o   Jarak tanam  bisa 1,5 m × 2 m atau lebih.

o   Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan.

o   Pemupukan dilakukan dengan pupuk kompos/pupuk kandang atau pupuk kimia.

o   Pemanenan hijauan pertama Indigofera setelah berumur 4 bulan setelah tanam, dan interval panen berikutnya setiap dua bulan sekali. Interval panen 60 hari akan menghasilkan hijauan dengan kadar protein kasar yang optimal. Pemanenan pada interval yang lebih lama akan meningkatkan tingginya kandungan serat kasar, dan interval panen yang lebih singkat akan menghasilkan hijauan dengan kadar air tinggi.

Pemberian untuk pakan ternak sapi

Hijauan Indigofera seperti jenis leguminosa lainnya, bisa diberikan sebanyak 30 persen dari total pakan hijauan yang diberikan kepada ternak. Misalkan bobot badan sapi sekitar 200 kg maka     diberikan 14 kg rumput dan 6 kg legum Indigofera. Pemberian yang terlalu berlebih juga kurang baik karena dapat menimbulkan mencret karena adanya zat anti nutrisi didalamnya.